Perangkat Telemetri di Bendungan Sepaku Semoi

Tekanan air pada Bendungan

Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang sistem pemantauan tekanan pada Bendungan Sepaku Semoi, perlu diketahui terlebih dahulu soal tekanan air pada bendungan. Tekanan air pada bendungan adalah gaya yang diberikan oleh air yang tertahan oleh struktur bendungan terhadap permukaan bendungan itu sendiri. Tekanan tersebut meningkat seiring dengan kedalaman air.

Pada bendungan, terdapat 2 jenis tekanan air yaitu tekanan hidrostatis dan tekanan air pori. Tekanan hidrostatis disebabkan oleh berat air yang berada di atas suatu titik pada bendungan. Tekanan ini meningkat secara linear dengan kedalaman air.

Sementara itu, tekanan air pori merupakan tekanan air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau material penyusun bendungan. Tekanan ini dapat mempengaruhi stabilitas bendungan, terutama pada bagian bawah dan pondasi.

Pentingnya Mengukur Tekanan Air

Pengukuran tekanan air sangat penting dilakukan untuk memastikan stabilitas struktur dan keamanan pada bendungan. Tekanan air yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada bendungan, seperti retakan atau bahkan jebol.

Data pengukuran tekanan air juga digunakan untuk merancang sistem drainase pada bendungan. Sistem drainase yang efektif diperlukan untuk mengurangi tekanan air pori dan mencegah erosi internal pada bendungan.

Cara Kerja Sistem Pengukuran Tekanan pada Bendungan

Untuk mengukur tekanan air, Bendungan Sepaku Semoi telah dilengkapi dengan sistem Automatic Vibrating Wire Recorder atau AVWR. AVWR terdiri dari komponen utama piezometer dan earth pressure cell. Piezometer digunakan untuk mengukur tekanan air pori dalam tubuh bendungan. Sementara itu, earth pressure cell digunakan mengukur tekanan total. Tekanan ini merupakan kombinasi dari tekanan tanah efektif dan tekanan air pori

Seluruh komponen pengukuran tersebut dapat dipantau secara online lewat dashboard monitoring dengan data real-time yang tersedia 24 jam.